blogku

.

Selasa, 28 Juni 2011

Asa kehidupan

Dasar jiwa yang dalam
Laksana pungguk dan rembulan
yang berharap kesampaian

dalam sujud, baringan dan anganan
dasar jiwa berujar demikian
hawa tatanan kehidupan

terus hina terlena dalam kepunahan
dalam do’a terasa ketakpantasan
hanya hidayah-Mu yang membenarkan.

Irwan. MS, 090511

Hina dan Kemuliaan

Bisikan yang dalam dari jiwa yang sulit dilawan
Antara suruhan, hentikan dan raih kemuliaan
Berat sekali tanpa tuntunan-Mu Tuhan

Kuhina bisakah kemuliaan
Kulena bisakah kuberjalan
Ada penerang tapi begitu banyak ajakan

Lihatlah…
Mereka selalu berkeliaran
Godaan pemusnah begitu berperan

Aduh…sulit, sungguh sulit
Begitu sulit ya Tuhan


Irwan. MS, 090511

Indahnya Qalam-Mu

Bulu merinding menggetar hati
Terpana dalam indahnya lantunan irama Qalam-Mu
syahdu dengan irama yang merdu

lantunan Syair yang menusuk ulu qalbu
Ingatan tertuju kala dalam bilik kecil itu
Kalaku menuntut ilmu

Hati teriris sesak dan sesal
Tanpa tuntunan ketotalitasan
Terasa hidup mengambang diperantaraan
Ya Allah janganlah kulena dalam kehinaan

Irwan. MS, 090511

Potret 25 Mei 2010

Setelah melalui berbagai dinamika
Dan proses yang begitu panjang
Akhirnya dengan resmi predikat itu kusandang

Bercampur rasa gembira dan haru
Saat pimpinan perguruan tinggi itu
Memindahkan kumpulan benang biru
Yang melilit di sebelah kiri toga
Kesebelah kananku

Berbagai jenis cahaya terpantul
Dari kamera yang diarahkan
Ke wajah wisudawan dan wati
Untuk mengabadikannya

Seorang wanita yang telah hidup
setengah abad itu
Ikut menyaksikannya
Senyum kebanggaan terpancar
saat aku menemuinya

Ibu yang telah melahirkan dan membesarkanku
Didampingi dua putri dan satu putranya
Serta dua menantu dan empat cucunya
Semua ikut gembira
Menyaksikan kegembiraanku saat itu

Apa yang telah kuperoleh
Tak terlepas dari bantuan
dan kemuliaan hati mereka
Ibu, Saudara dan saudariku
Terimakasih tak terhingga
buat bantuan dan ketulusan hatimu...


Iwan Ms, 250510

Ujian Akhir

Bermunculan keyakinan dan keraguan
Yakin akan usaha yang dilakukan
Ragu mendebari jantung dan takut gagal

Antara asa dan keterpurukan
Lulus membawa asa semakin besar
Kegagalan akan jadi penghalang
Akan asa yang mesti dicapai

Debaran jantung semakin berdebar
Menjelang penantian akan sebuah keputusan
Lulus atau gagal?

Sungguh Allah SWT maha penyayang
Tidak akan menyiakan usaha hamba-Nya
Ibu...akhirnya anakmu sarjana

Iwan Ms, 170410

HUJAN

Hujan turun dengan derasnya
tebarkan jutaan butiran air
Membawa manfaat bagi makhluk
yang mendiami bumi

Bermunculan berbagai nuansa
Cemas, kocar-kacir
antisipasi datangnya banjir

Keuntungan bagi pedagang
penjual minuman hangat
Nuansa harap para petani
Dengan binar-binar seri
Menanti datangnya musim menanam padi.


Iwan Ms, 030909

PEGUNUNGAN

Jurang menganga
Lembah nan hijau disekelilingnya
Pemandangan nan indah
menghibur setiap mata

Burung-burung bernyanyi
berdansa dan bercengkrama
diantara ranting pohon bersiul merdu
beranekaragam karya sang pencipta

Rasakanlah...
Kenyamanan yang begitu merasuki jiwa



Iwan Ms, 130908

ULAMA

Siang malam memberi ajaran
Membentuk jutaan pribadi mengenal Tuhan
Jiwa ikhlas terpancarkan
Dengan raut muka penuh kewibawaan

Selalu memberi tanpa takut kekurangan
Mengajari santri ikhlas dalam harapan
Ibarat permata anugerah Tuhan
Panutan bagi yang memahaminya

Iwan Ms, 040210

Penguasa

Pundakmu memikul amanah
kebijaksanaanmu dinanti jutaan jiwa
Perantaraan tanganmu bergantung berbagai asa

Mereka menaruh harapan besar
dari janjimu yang tak kunjung tertepati
Berharap kemakmuran meski sulit terbagi

Mereka mempercayai walau selalui terperdai
Kamu, kamu dan kamu lagi
Bermain dalam kamera yang penuh maya
Seolah bagimu itu tak nyata

Buka sedikit mata dari pejamanmu
Bapak penguasa negeriku.



Iwan Ms, 270706

JERIT INDRAKU

Setiap waktu kulihat berita kebiadaban
Kudengar tentang kemunafikan
Tercium bau tak sedap
dari sandiwara yang tak pernah sirna

Mengecap rasa kepalsuan
Meraba dalam kelam
durjana, penuh keangkaramurkaan

Ada surga, juga neraka
Tapi kenapa harus neraka
Apa yang dicarinya disana

Tidakkah dia berfikir
Padahal dia sempurna
Kenapa dia milih hina

Iwan Ms, 180210

Kerinduan

Kisah syahdu bersamamu selalu kurindu
Dalam pangkuan yang nyaman
Dengan lihai tanganmu memanjaku
Penuh kelembutan engkau menasehatiku

Kasih sayang dan perhatianmu begitu sejuk
Membuat hati sesak mengingat kenangan itu
Pilu karena terlalu cepat rasanya engkau berlalu
Meninggalkan kami yang begitu mencintaimu

Ayah...Kurindu sosokmu.

Iwan Ms – 281009

Selamat Jalan Ayah

Perlahan nafas berjalan dari dada hingga tenggorokan
Kemudian hilang
Tangis memilukan seketika terdengar

Banyak yang berdatangan
Ruangan sesak diiringi tangis
dan lantunan Qalam Tuhan

Kulihat tubuh terbujur kaku dibaluti kain kafan
Antara rela dan rasa yang begitu cepat kita dipisahkan
Cepat sekali rasanya...

Ayah…..Selamat jalan…….
Ku iring engkau dengan do’a
Semoga kelak kita berjumpa lagi
Didalam firdausi nan indah dan asri………..


Iwan Ms – 030405

KASIH IBU

Ketika itu...
Pikiran dirundung pilu
hati bagai dihempas badai
Pandangan kelam dan hampa

Jiwa juang mati suri
Langkah terganjal
Terasa semua hilang
ia...semua hilang dan jauh pergi

Seorang perempuan itu...
Membawa asa dan warna baru
Dengan kelembutan yang hakiki
Memberi kehangatan sampai relung hati

Tak bosan menasehati
Tak jenuh mengurusi tubuh yang terbujur
Terkapar di atas kasur

Ibu ...
Dalam meniti pagi, dalam meniti siang hari
Dalam menunggu sore ini, dalam menanti senja
Tidak pernah kudengar keluhan dari bibirmu
Semoga aku bagai do’amu.


Iwan Ms - 270408

GELANDANGAN

Sorot mata tajam tak beraturan
wajah kusam tak terurus
Tangan mengelus perut kelaparan

Langkah mengikuti jalan
hidup tak jelas arah tujuan
tidur beralaskan koran
yang berserakan dipinggir jalan




Iwan Ms - 120705

ASAKU

Langkah mengayun pelan berjalan
Wajah-wajah tak rela menatap penuh haru
Terasa berat sekali langkah itu
Menepis sesak dan linangan air mata demi asa

Menancap cita setegar batu di dalam ulu qalbu
Hijrah berlalu untuk meraih semua itu
Menanam penuh keyakinan akan bulatan asa itu

Disetiap zikir, disetiap fikir, disela perjuangan
Selalu teringat akan dirimu
Wahai Ayah dan Ibu.

Iwan Ms - 280204

Terkulai dalam Takdir-Nya

Tubuh terbujur kaku diantara hamparan puing
Raga tak berdaya terkulai berserakan
Himpitan batang dan reruntuhan yang menimpa

Kecongkakan hilang seketika
Nampak lemah terkulai dalam takdir-Nya

Yang berkesempatan menyaksikan dengan mata berkaca
sambil bangkit melangkah mencari dan bertanya
Istri, suami, anak, kakak sampai adik bahkan cucunya

Jutaan tangan menggalang solidaritasnya
Kepedulian sesama dari dunia.

Iwan Ms - 281204