blogku

.

Sabtu, 01 Desember 2012

ABU KRUENG KALEE

Nama lengkapnya adalah Syaikh Teungku Hasan bin Teungku Muhammad Hanafiyyah bin Teungku Syaikh 'Abbas bin Teungku Muhammad Fadhli rahimahumullah. Dikalangan masyarakat Aceh, beliau lebih dikenal dengan panggilan Syaikh Hasan Krueng Kalee atau Abu Krueng Kalee. Beliau dilahirkan pada tanggal 13 Ra’jab 1303 (17 April 1886) di Kampung Meunasah Ketembu, Kabupaten Pidie, Aceh, (Alizar, 2011).

Ayahandanya bernama Tengku Muhammad Hanafiyyah, terkenal dengan gelaran Teungku Chik Krueng Kalee I atau Teungku Haji Muda, seorang ulama besar yang memimpin Dayah (Pondok) Krueng Kalee yang terletak di Kabupaten Aceh Besar. Beliau juga merupakan sahabat karib pahlawan nasional Indonesia, Teungku Syaikh Muhammad Saman Tiro atau dikalangan masyarakat Aceh dikenal dengan Teungku Chik Di Tiro. Sementara ibundanya bernama Nyak Hafsah binti Teungku Syaikh Ismail atau Teungku Chik Krueng Kalee II. (Alizar, 2011).

Minggu, 11 November 2012

Dialog Abu Hanifah Dengan Ilmuan Kafir Tentang Ketuhanan

Imam Abu Hanifah pernah bercerita : Ada seorang ilmuwan besar, Atheis dari kalangan bangsa Rom, tapi ia orang kafir. Ulama-ulama Islam membiarkan saja, kecuali seorang, iaitu Hammad guru Abu Hanifah, oleh kerana itu dia segan bila bertemu dengannya.

Sabtu, 10 November 2012

Berkat Kejujuran

Syeikh Abdul Kadir semasa berusia 18 tahun meminta izin ibunya merantau ke Baghdad untuk menuntut ilmu agama. Ibunya tidak menghalang cita-cita murni Abdul Kadir meskipun keberatan melepaskan anaknya berjalan sendirian beratus-ratus batu. Sebelum pergi ibunya berpesan supaya jangan berkata bohong dalam apa jua keadaan. Ibunya membekalkan wang 40 dirham dan dijahit di dalam pakaian Abdul Kadir. Selepas itu ibunya melepaskan Abdul kadir pergi bersama-sama satu rombongan yang kebetulan hendak menuju ke Baghdad. 


Kamis, 08 November 2012

SADARLAH



 Semua takkan luput
Ada dalam genggaman-Nya
Untuk apa kita congkak
Seolah dunia kita punya


AMPUNI



Jiwa hina tertanam dalam jasad
Karena kelakuan yang sering durja
Itulah yang tepat terucap
Saat ku panggil Asma-Mu tercinta

Senin, 29 Oktober 2012

HASRAT



Krek...krek...jam dinding bicara
Menunjukkan pukul dua
saat orang lelap dalam baringannya
 

KERAJAAN-MU



Melalui bukti nyata
getarkan jiwa segenap hamba
Engkau tunjukkan kuasa-Mu
 

PADAM



Kilauan cahaya itu kini padam
Oleh kehendak sang penguasa alam
Cahaya yang telah menjadikan ribuan penerang
Bergelut dalam ilmu makrifat Tuhan
 

KESAKSIAN



Wahai zat pemilik nyawaku
Yang berkehendak atas hidupku
Yang menguasai seluruh indraku

GEJOLAK JIWA



Getaran rasa damba kian menggelora
Merasuki naluri kala kubayang rupa

PINTA



Wahai zat yang maha hidup
Hiasilah lisan ini senantiasa zikir dan do’a
Benamkan dalam hati ini asma-Mu tercinta
 

RASULULLAH



Pemilik gelar kemuliaan
Senantiasa dirindui jutaan insan
Kelahiranmu yang dirayakan
Penghormatan di Rabiul Awal
 

AKHIR SEGALA RASA



Meraih cinta-Mu satu tujuan
Rasa kasih yang begitu dalam
Walau terkadang ia hilang
 

KEABADIAN


 Segala diciptakan-Nya
Aku, kamu dan bahkan mereka
Semua ada karena-Nya

Keabadian ada pada-Nya
Mereka yang dulu congkak telah sirna
Kini, ada aku, kamu dan mereka
Dia tetap saja ada

Bila esok
Aku, kamu dan mereka tiada
Bermunculan generasi baru penuh bangga
Dia, juga tetap saja ada, dan
Begitu seterusnya...

KEMBALILAH


Kemanakah kau wahai jiwa
Jiwa yang menjaga raga ini sekian lama
Jiwa yang membuat raga ini tentram
Karena damai Ilahi yang kau cipta

Apa kau akan kembali lagi
Atau kau biarkan raga ini dibaluti jiwa yang durja
Jiwa yang selalu gundah dibisiki musuh yang nyata

Kembalilah wahai jiwaku
Tenang dan damaikan daku kembali
Jangan sampai jasad ini terbelenggu
Oleh ikatan jiwa penuh nafsu

BERLIKU



Semua begitu berliku
Susah kudapati ujung dari tujuan itu
Akankah ia nyata?  
Atau hanya maya yang seolah nyata?

Bentengi Hatiku



Ya Allah...
Jangan biarkan hamba-Mu terlena
Akan indahnya dunia

Tragedi 26 Desember

Laut mengamuk
Begitu dahsyat
Mengejar menghampiri
Menghantam apa yang didapati

Marah...

Senin, 02 Juli 2012

ABON AZIZ SAMALANGA (1930-1989)

Nama asli beliau adalah Tgk. H. Abdul Aziz bin Muhammad Shaleh, beliau lebih akhrab disapa Abon `Aziz Samalanga atau Abon Mesjid Raya Samalanga. Beliau lahir di Desa Kandang Samalanga Kabupaten Aceh Utara (Kabupaten Bireuen sekarang ini) pada bulan Ramadhan tahun 1351 H / 1930 M. Abon menikah dengan seorang putri dari Abi Hanafiah, gurunya (Pimpinan Dayah LPI MUDI Mesjid Raya Samalanga) pada waktu itu. Dari pernikahannya dengan putri gurunya itu, Abon dikaruniai 4 orang anak, yaitu Alm. Hj. Suwaibah, Hj. Shalihah, Tgk H. Athaillah, dan Hj. Masyitah. Abon Aziz dipanggil kehadhirat-Nya pada tanggal

Rabu, 25 April 2012

ABU ALUE BILIE

         Tgk. H. Karimuddin, pimpinan Dayah Babussalam Alue Bili Aceh Utara merupakan salah satu sosok ulama disegani di Aceh. Dikalangan masyarakat, beliau akrab disapa Abi Karimuddin atau Abu Alue Bilie. Abi Karimuddin tutup usia (73 tahun) pada tanggal 17 Desember 2011 di Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (PMI) Lhokseumawe. Abi Karimuddin meninggalkan enam putra, satu putri dan satu istri, serta 1.200 santrinya di dayah tersebut.