blogku

.

Kamis, 06 Mei 2010

Tgk.H.Hasan Kruengkalee, Ulama Aceh Sepanjang Masa




Imam Al-Bukhari

Muhammad Ibnu Abi Hatim berkata, “Saya terilham/menghafal hadits ketika masih dalam asuhan belajar.” Lalu saya bertanya, “Umur berapakah anda pada waktu itu?” Beliau menjawab, “Sepuluh tahun atau kurang.” (Riwayat al-Farbari dari Muhammad Ibnu Abi Hatim, seorang juru tulis al-Imam al-Bukhari).

Suatu ketika al-Imam al-Bukhari tiba di Baghdad. Kehadiran beliau didengar

Rabu, 05 Mei 2010

Kisah Jagung yang sebenarnya.

Pada umumnya kita sudah lupa, bahwa jagung pernah menjadi makanan pokok kedua setelah beras. Kalau muda-mudi di kota besar Indonesia bagian barat kita tanyai, apa yang merupakan makanan pokok kedua sesudah beras, maka jawaban yang mereka kemukakan rata-rata ialah roti atau bakmi.Namun kalau pertanyaan yang sama kita lontarkan kepada penduduk Indonesia di bagian timur, pasti jawabannya adalah jagung.

Tuberkulosis Kelenjar Limfe, Bagaimana Mengobatinya?

Kuman mycobacterium tuberkulosis bukan saja menyerang paru-paru sehingga menimbulkan penyakit TB paru dengan berbagai macam gejala yang timbul seperti batuk berdahak, sesak napas dan batuk darah, tetapi juga dapat menyerang berbagai macam organ dan jaringan tubuh, seperti TBC kulit misalnya. Ada berbagai macam TBC kulit, satu diantaranya adalah Skrofuloderma, yaitu terdapat pembesaran kelenjar limfe akibat serangan kuman TBC yang di sebut juga Limfadenitis Tuberkulosa.

Minat Membaca Masyarakat Gampong Paya Bujok Seuleumak Di Pustaka Aceh Foundation Community and Education (AFCE) Kota Langsa Tahun 2009

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kita tentu mengetahui bahwa membaca adalah kegiatan sarat manfaat. Karena itulah kemudian muncul slogan-slogan seperti buku jendela dunia, banyak baca banyak tahu, Baca-baca dan baca, dan lain-lain. Bahkan Barbara Tuchman (1989) pernah berkata bahwa, Buku adalah “Pengusung peradaban. Tanpa buku sejarah diam, Sastra bungkam, sains lumpuh, Pemikiran macet, buku adalah mesin perubahan, jendela dunia, mercusuar yang dipancangkan di samudera waktu”.

Pernyataan ini tentu tidak salah karena pada abad XIII buku-buku

Teuku Umar



1. Riwayat Hidup

Aceh merupakan salah satu wilayah yang memiliki peran sangat besar terhadap perjuangan dan kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan penjajah. Di tanah ini, banyak muncul pahlawan-pahlawan nasional yang sangat berjasa, tidak hanya untuk rakyat Aceh saja tapi juga untuk rakyat Indonesia pada umumnya. Salah satu pahlawan tersebut adalah Teuku Umar. Ia dilahirkan pada tahun 1854 (tanggal dan bulannya tidak tercatat) di Meulaboh, Aceh Barat, Indonesia. Ia merupakan salah seorang pahlawan nasional yang pernah memimpin perang gerilya di Aceh sejak tahun 1873 hingga tahun 1899.

Kakek Teuku Umar adalah keturunan Minangkabau, yaitu Datuk Makdum Sati yang pernah berjasa terhadap Sultan Aceh.

Rincong Aceh








gambar dari berbagai sumber dalam dan luar negeri.

Sang Srikandi Cut Nyak Dhien



Cut Nyak Dhien (Lampadang, 1848 – 6 November 1908, Sumedang, Jawa Barat; dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh.

Kehidupan Awal
Cut Nyak Dhien dilahirkan dari keluarga bangsawan yang taat beragama di Lampadang, wilayah VI Mukim pada tahun 1848. Ayahnya bernama Teuku Nanta Setia, seorang uleebalang VI Mukim, yang juga merupakan keturunan Machmoed Sati,

BUDI IBU

Saat pikiran tidak beraturan
Semangat bagai mati suri
Kaki tak sanggup lagi melangkah
Bagai amukan badai yang menghitamkankan langit duniaku

Engkau.........
Membawa asa dan warna baru
Dengan kelembutan yang hakiki
Memberi kehangatan sampai relung hati

Dalam meniti pagi, dalam meniti siang hari
Dalam menunggu sore ini, dalam menanti senja
Tidak pernah kudengar keluhan dari bibirmu
Semoga aku bagai do’amu.


Iwan Ms - 270408